Friday, March 23, 2012

BUKU TABUNGAN PERKAWINAN


Pada pesta perkawinan Nora dan Andy, ibu Nora memberi mereka sebuah buku tabungan. Di dalamnya berisi uang tabungan sejumlah Rp 250.000.
Ia berkata, “Nora, terimalah buku tabungan ini, gunakan sebagai buku catatan kehidupan perkawinanmu. Jika ada suatu peristiwa bahagia atau yang patut dikenang, masukkan sejumlah uang tabungan di dalamnya. Tulis kejadian yang engkau alami di baris catatan yang ada di sampingnya. Semakin besar kenangan terhadap peristiwa itu, masukkan lebih banyak uang dalam tabungan. Ibu sudah memulainya di awal pernikahanmu. Lakukan selanjutnya bersama Andy. Kelak, saat engkau melihat kembali tahun-tahun yang telah berlalu, engkau akan mengetahui betapa bahagianya kehidupan perkawinan yang kalian miliki”.

Nora memberitahukan hal ini kepada Andy. Mereka berdua setuju bahwa ini adalah ide yang sangat bagus dan mereka jadi tak sabar menanti saatnya untuk memasukkan tambahan uang tabungan ke dalam buku.

Setelah beberapa waktu, inilah yang tercatat dalam buku tabungan mereka:
  
7 Februari
Rp 25.000
perayaan ultah pertama Andy setelah menikah
1 Maret
Rp 75.000
kenaikan gaji Nora
20 Maret
Rp 50.000
berlibur ke Bali
15 April
Rp 500.000
Nora hamil
1 Juni
Rp 250.000
Andy dipromosikan… dstnya ….







Akan tetapi, setelah tahun-tahun berlalu, mereka mulai beradu pendapat dan bertengkar bahkan untuk hal-hal yang sepele, sehingga mereka sering saling diam. Mereka menyesal telah menikahi orang yang paling menjengkelkan di dunia … tidak ada lagi cinta … sesuatu yang tipikal di masa sekarang ini.

Suatu hari Nora berkata kepada ibunya, “Ibu, kami tidak bisa bertahan lagi. Kami telah setuju untuk bercerai. Aku tak bisa membayangkan bagaimana aku telah memutuskan untuk menikah dengan orang ini!”.

Ibunya menjawab, “Baiklah, terserah apapun yang kalian ingin lakukan jika memang sudah tidak bisa dipertahankan. Ingat buku tabungan yang ibu berikan saat pesta perkawinan kalian? Ambil semua uangnya dan belanjakan sampai habis. Kalian tidak bisa terus menyimpan catatan di buku tabungan itu untuk sebuah perkawinan yang kandas di tengah jalan”.

Nora berpikir bahwa itu benar. Jadi, ia pergi ke bank dan menunggu antrian ; ia berencana menutup tabungannya. Sementara menunggu, ia melihat catatan-catatan yang tertuis di buku tabungan dalam tangannya. Ia melihat dan membaca dan membaca. Kenangan akan semua kebahagiaan dan sukacita di masa-masa yang telah lewat kembali muncul di benaknya. Airmata menggenang dan perlahan menetes di pipinya. Ia membatalkan niatnya, keluar dari bank dan pulang.
Sesampainya di rumah, Nora memberikan buku tabungan kepada Andy dan memintanya untuk memasukkan sejumlah uang ke dalam tabungan sebelum mereka bercerai.

Keesokan harinya, Andy mengembalikan buku tabungan kepada Nora. Ada tambahan uang sebesar Rp 1.250.000 dengan catatan di sampingnya, “Ini adalah hari di mana aku menyadari betapa aku mencintaimu sepanjang tahun-tahun yang telah kita lewati bersama. Betapa besar kebahagian yang telah engkau datangkan bagiku”.
Mereka berdua berpelukan dan menangis.
Buku tabungan disimpan kembali di tempatnya semula.

Anda tahu berapa uang yang terkumpul saat mereka memasuki masa pensiun? Saya percaya uang bukan masalah lagi ketika mereka berhasil melalui tahun-tahun suka dan duka di sepanjang kehidupan perkawinan mereka.


“Saat engkau jatuh, jangan melihat tempat di mana engkau jatuh,
tetapi lihatlah tempat di mana engkau pada mulanya tergelincir "

No comments:

Post a Comment