Friday, March 23, 2012

BUKU TABUNGAN PERKAWINAN


Pada pesta perkawinan Nora dan Andy, ibu Nora memberi mereka sebuah buku tabungan. Di dalamnya berisi uang tabungan sejumlah Rp 250.000.
Ia berkata, “Nora, terimalah buku tabungan ini, gunakan sebagai buku catatan kehidupan perkawinanmu. Jika ada suatu peristiwa bahagia atau yang patut dikenang, masukkan sejumlah uang tabungan di dalamnya. Tulis kejadian yang engkau alami di baris catatan yang ada di sampingnya. Semakin besar kenangan terhadap peristiwa itu, masukkan lebih banyak uang dalam tabungan. Ibu sudah memulainya di awal pernikahanmu. Lakukan selanjutnya bersama Andy. Kelak, saat engkau melihat kembali tahun-tahun yang telah berlalu, engkau akan mengetahui betapa bahagianya kehidupan perkawinan yang kalian miliki”.

Nora memberitahukan hal ini kepada Andy. Mereka berdua setuju bahwa ini adalah ide yang sangat bagus dan mereka jadi tak sabar menanti saatnya untuk memasukkan tambahan uang tabungan ke dalam buku.

Setelah beberapa waktu, inilah yang tercatat dalam buku tabungan mereka:
  
7 Februari
Rp 25.000
perayaan ultah pertama Andy setelah menikah
1 Maret
Rp 75.000
kenaikan gaji Nora
20 Maret
Rp 50.000
berlibur ke Bali
15 April
Rp 500.000
Nora hamil
1 Juni
Rp 250.000
Andy dipromosikan… dstnya ….







Akan tetapi, setelah tahun-tahun berlalu, mereka mulai beradu pendapat dan bertengkar bahkan untuk hal-hal yang sepele, sehingga mereka sering saling diam. Mereka menyesal telah menikahi orang yang paling menjengkelkan di dunia … tidak ada lagi cinta … sesuatu yang tipikal di masa sekarang ini.

Suatu hari Nora berkata kepada ibunya, “Ibu, kami tidak bisa bertahan lagi. Kami telah setuju untuk bercerai. Aku tak bisa membayangkan bagaimana aku telah memutuskan untuk menikah dengan orang ini!”.

Ibunya menjawab, “Baiklah, terserah apapun yang kalian ingin lakukan jika memang sudah tidak bisa dipertahankan. Ingat buku tabungan yang ibu berikan saat pesta perkawinan kalian? Ambil semua uangnya dan belanjakan sampai habis. Kalian tidak bisa terus menyimpan catatan di buku tabungan itu untuk sebuah perkawinan yang kandas di tengah jalan”.

Nora berpikir bahwa itu benar. Jadi, ia pergi ke bank dan menunggu antrian ; ia berencana menutup tabungannya. Sementara menunggu, ia melihat catatan-catatan yang tertuis di buku tabungan dalam tangannya. Ia melihat dan membaca dan membaca. Kenangan akan semua kebahagiaan dan sukacita di masa-masa yang telah lewat kembali muncul di benaknya. Airmata menggenang dan perlahan menetes di pipinya. Ia membatalkan niatnya, keluar dari bank dan pulang.
Sesampainya di rumah, Nora memberikan buku tabungan kepada Andy dan memintanya untuk memasukkan sejumlah uang ke dalam tabungan sebelum mereka bercerai.

Keesokan harinya, Andy mengembalikan buku tabungan kepada Nora. Ada tambahan uang sebesar Rp 1.250.000 dengan catatan di sampingnya, “Ini adalah hari di mana aku menyadari betapa aku mencintaimu sepanjang tahun-tahun yang telah kita lewati bersama. Betapa besar kebahagian yang telah engkau datangkan bagiku”.
Mereka berdua berpelukan dan menangis.
Buku tabungan disimpan kembali di tempatnya semula.

Anda tahu berapa uang yang terkumpul saat mereka memasuki masa pensiun? Saya percaya uang bukan masalah lagi ketika mereka berhasil melalui tahun-tahun suka dan duka di sepanjang kehidupan perkawinan mereka.


“Saat engkau jatuh, jangan melihat tempat di mana engkau jatuh,
tetapi lihatlah tempat di mana engkau pada mulanya tergelincir "

KESEMPATAN DAN PILIHAN


Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
itu adalah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
itu bukan pilihan... itu adalah kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,
itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut... 
bahkan dengan segala kekurangannya,
itu bukan kesempatan... itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi,
itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya,
itu adalah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa,
ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat :
"Nasib membawa kita bersama... tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil".

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu.
Tetapi tetap berpulang padamu.
Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak...

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita.
Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.


Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Monday, March 19, 2012

B E L U M

Pada awalnya aku bukanlah sebuah cangkir.

Pernah dalam hidupku...aku hanya segumpal tanah liat. Kemudian Tuanku mengambilku dan mulai menepuk-nepuk, menggenggam, dan membentuk aku. Rasanya sangat sakit dan aku minta Dia berhenti. Tetapi Dia hanya tersenyum dan berkata, " BELUM ! ".

Kemudian Dia menempatkan aku di atas pelarikan tukang periuk dan memutar aku. Aku merasa mual dan hampir tidak tahan lagi....akhirnya Dia menurunkan aku.
Pada saat aku menyangka keadaan sudah aman kembali, Tuanku memasukkan aku ke dalam tanur api. Aku tidak bisa memahami mengapa Dia tega membakar aku. Aku berteriak dan meminta agar Dia berhenti dan mengeluarkan aku. Dengan samar-samar aku dapat melihat Dia melalui kaca di pintu tanur api, Dia hanya tersenyum...menggelengkan kepala sambil berkata, " BELUM !".
Pada akhirnya Dia datang dan mengeluarkan aku, " Ah... ini sudah kembali nyaman ", ucapku dalam hati.

Tiba-tiba Tuanku mengangkat aku dan mulai mengamplas dan menyapuku. Dia mengambil sebuah kuas dan mulai mengecat aku dengan berbagai warna yang menutupi diriku seluruhnya. Baunya begitu tajam sehingga rasanya aku mau pingsan. Aku memohon agar Dia berhenti...tetapi Dia hanya tersenyum dan berkata," BELUM !".

Kemudian Dia memasukkan aku ke dalam tanur api yang lain....dua kali lebih panas daripada yang pertama. Aku yakin akan mati lemas. Aku memohon, mendesak, berteriak, dan menangis. Tetapi Dia hanya tersenyum dan berkata, " BELUM !". Aku mulai putus asa...aku berpikir tidak mungkin aku selamat.

Kemudian pintu tanur api dibuka lebar-lebar dan Tuanku berkata, " Sekarang SUDAH ".
Ia mengangkatku dan menempatkan aku di sebuah rak untuk beristirahat. Tidak lama kemudian Dia datang kepadaku dengan sebuah cermin dan mengajak aku untuk berkaca. Ketika aku memandang ke arah cermin, aku hampir tidak percaya dengan apa yang kulihat. Aku berseru, " Wah...cantik sekali cangkir ini ".

 
Kemudian Tuanku menjelaskan :
" Aku ingin agar engkau menyadari bahwa aku tahu engkau merasa sakit ketika Aku menepuk-nepuk dan membentuk engkau. Aku tahu bahwa berputar-putar di atas pelarikan membuat engkau mual. Namun andaikata waktu itu Aku berhenti, engkau akan menjadi kering dan seterusnya akan tetap menjadi segumpal tanah liat saja...tidak akan memiliki ciri-ciri pribadi dalam hidupmu ".

" Aku tahu engkau kepanasan ketika Aku memasukkan engkau ke dalam tanur api yang pertama. Namun andaikata Aku tidak melakukannya, engkau akan tetap rapuh dan mudah sekali hancur ".

" Aku tahu engkau merasa kurang nyaman ketika diamplas dan dicat. Tetapi bila Aku tidak melakukannya, engkau tidak akan pernah memiliki warna apapun dalam hidupmu ".

" Satu hal lagi.... Aku menyadari sekali bahwa tanur api yang kedua sangat membuat engkau sengsara. Tetapi mohon dipahami...andaikata Aku tidak memasukkan engkau ke dalamnya, engkau tidak akan mampu bertahan dalam segala tekanan hidup. Kekuatanmu tidak akan mampu bertahan lama, sehingga masa hidupmu sangat terbatas ".


Ketika engkau berpikir bahwa penderitaanmu sungguh amat berat, Aku masih memperhatikan engkau.
Sejak dahulu Aku tahu engkau akan menjadi apa hari ini.
Aku sudah membayangkan hasil akhir dari saat Aku menyentuh engkau untuk pertama kalinya.

Sunday, March 18, 2012

???

People don't live alone in this world ..
but they live in their own path.
Every person walks alone ..
walking, running and sometimes they stop.
All those paths are different ..
but they lead to the same destination.
Looking for the same thing and the same purpose.
When he is getting closer to their destination ..
he will realize that along the path he has taken ..
he will never be alone.
He always be together with the thing he is looking for ..
He is with his destination .. God.

Manusia hidup tdk sendirian di dunia ini ..
tetapi di jalan setapaknya masing-masing.
Setiap orang b'jalan sendirian ..
b'jalan, b'lari dan sesekali berhenti.
Semua jalan setapak itu berbeda-beda ..
namun menuju ke arah yg sama.
M'cari sesuatu hal yg sama dengan satu tujuan yg sama.
Hingga semakin dekat ke tujuan mereka ..
mereka semakin menyadari bahwa di sepanjang jalan setapak yg mereka lalui ..
mereka tidak pernah benar-benar sendiri.
Manusia selalu bersama dengan sesuatu yg dia cari ..
Dia bersama dengan tujuannya, yaitu Tuhan.


# ?(tanda tanya)

This film is recommended film for parents.
May we become parents who can teach our children about the beautiful life in the difference and do not underestimate on others just because of differences in ethnic, religion, and race.

Film ini film yg direkomendasikan bagi para orangtua.
Semoga kita menjadi orangtua yg mampu mengajarkan anak-anak kita tentang indahnya hidup dlm perbedaan dan tidak memandang rendah sesama kita hanya karena perbedaan suku, agama, dan ras.

BERANI BERKOMITMEN - BERANI MENERIMA MASA LALU PASANGAN


Betapa indahnya hidup ini jika pada akhirnya kita merasa menemukan pasangan hidup kita. Namun, dalam kegirangan tersebut ada satu pertanyaan sebenarnya yang perlu dijawab oleh para lajang semua, “Apakah Anda berani menerima seluruh masa lalu calon pasangan Anda?” Bila saya menanyakan kepada Anda mungkin Anda mudah-mudah saja untuk menjawabnya, tetapi bagaimana jika pasangan Anda yang mengatakannya?

Jika Anda ragu untuk menjawabnya, ada baiknya Anda berpikir kembali untuk melanjutkan hubungan dengan calon pasangan Anda itu ke arah yang lebih serius. Pernyataan ini tidaklah main-main karena Anda harus mengerti bahwa orang yang akan Anda jadikan suami/istri kelak adalah orang yang benar-benar telah Anda kenal. Sekali Anda telah masuk ke dalam ikatan pernikahan, selamanya Anda tidak boleh berpisah/bercerai.

 
Konselor-konselor Kristen masalah single memiliki pandangan yang berbeda terhadap hal ini. Ada yang berpendapat bahwa seorang lajang pada saat masih dalam taraf pengenalan (pacaran) tidak perlu mengungkapkan seluruh masa lalunya kepada pasangannya - beritahukan saja beberapa peristiwa dari masa lalu dan biarkan sebagian lainnya disampaikan pada saat sudah menjadi suami istri.

Kelompok konselor lain berpendapat seorang lajang pada saat masih dalam taraf pengenalan (pacaran) tidak perlu mengungkapkan masa lalunya kepada pasangannya. Mereka berpandangan bahwa masa lalu adalah masa lalu dan tidak perlu diungkit-ungkit lagi.

Kelompok konselor terakhir adalah mereka yang berpendapat seorang lajang pada saat masih dalam taraf pengenalan (pacaran) harus mengungkapkan seluruh masa lalunya kepada pasangannya. Alasan mereka adalah karena nantinya pria/wanita lajang ini akan menikah maka ia harus menerima pasangannya apa adanya. Dan ini sebenarnya memupuk sikap terbuka antara pihak pria dan pihak wanita.

Secara pribadi, saya lebih senang dengan pandangan kelompok konselor ketiga. Dengan kita membukakan seluruh masa lalu kita kepada pasangan kita .. berarti kita menunjukkan keseriusan kepadanya dan menunjukkan siapakah diri kita yang sebenarnya (tanpa topeng apapun).

Jadi, para lajang yang saat ini hendak berkomitmen, “Sudahkah Anda siap menerima seluruh masa lalu pasangan Anda?”

Monday, March 12, 2012

BERDAMAI DENGAN MASA LALU


Masa lalu yang kelam telah menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Keluarga yang broken home, pelecehan seksual di masa kanak-kanak, pola pengasuhan yang salah, kesulitan ekonomi yang akut, ditinggal kekasih, narkoba dan sebagainya. Keadaan ini menjadi bayangan kelam yang mengejar sepanjang perjalanan kehidupan. Situasi ini menjadi beban yang menghambat untuk mencapai kepenuhan potensi diri. Lingkaran setan masa lalu bagaimanapun beratnya haruslah diputuskan. Caranya adalah berdamai dengan masa lalu. Merekonstruksi ulang makna masa lalu dalam kehidupan kita. Kalau dulu masa lalu dimaknai dengan ingatan yang membangkitkan kekesalan dan putus asa di dalam hati, kini masa lalu dimaknai sebagai keadaan yang mengarahkan kita pada rencana ilahi. Bukankah Dia sanggup menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya?

MEMBUKA DIRI UNTUK SEBUAH PROSES
Kesadaran bahwa ada sesuatu yang salah dengan kehidupan berkaitan dengan cara menyikapi masa lalu merupakan sebuah modal untuk melangkah ke jenjang berikutnya dari tangga menuju pemulihan. Trauma seseorang akan masa lalu kerap kali membuat mereka mempertanyakan kemampuannya mengatasi kenangan tersebut. Pertanyaan yang tepat untuk diajukan adalah maukah ia menggumulkan secara sungguh-sungguh proses pemulihan itu.

TITIK BALIK
Titik balik yang saya maksudkan dalam hal ini adalah keadaan yang memberikan energy bagi seseorang untuk berdiri dan secara tegas berkata ini merupakan hal yang salah dan tidak pantas diteruskan. Titik balik ini adalah situasi yang menyadarkan seseorang bahwa ia bukanlah korban dari keadaan, namun keadaan menjadikan ia korban tatkala ia mengizinkan hal tersebut.
Kerapkali orang yang terbelenggu dengan masa lalu digoda untuk mengatakan bahwa dirinya tidak beruntung. Dirinya adalah orang yang paling sial di dunia. Oleh sebab itu penting sekali bagi mereka untuk menemukan momentum titik balik.
Bill Wilson adalah gambaran seorang yang memiliki masa lalu yang kelam. Hidup dalam kemiskinan, orang tuanya bercerai, ibu yang alkoholik, ayah yang sakit-sakitan, bullying oleh teman-teman seusianya. Ia bahkan mengaku tidak pernah merasa dicintai oleh orang tuanya. Keadaan ini menjadikan Bill tidak percaya diri dan selalu menyendiri. Klimaksnya adalah pada usia empat belas tahun, ia ditinggal oleh ibunya di sebuah trotoar. Dalam keadaan yang begitu menyedihkan, seorang diaken dari dari sebuah gereja local menghampirinya selama tiga hari melihatnya luntang-lantung. Diaken yang bernama Dave Rudenis itu memberinya makan dan menawarinya untuk mengikuti retreat kaum muda. Dalam salah satu kebaktian, ia mengalami titik balik dalam kehidupannya. Remaja kurus kerempeng dengan gigi menonjol keluar dan rahang yang tampak cacat dan celana yang selalu berlubang itu untuk pertama kalinya mendengar ada Tuhan yang mau mati bagi dia, Pribadi yang mengasihinya. Bill menyatakan bahwa masa depannya tidak akan pernah sama lagi sejak malam itu. Bill kemudian dikenal sebagai pendiri Metro Ministries International di Brooklyn New Yerk. Organisasi pelayanan yang menjangkau lebih dari 22.000 anak setiap minggu.

TEKAD
Perjalanan berdamai dengan masa lalu pastilah dipenuhi dengan rintangan, halangan, dan onak duri. Mungkin saja itu adalah intimidasi dalam diri sehingga dorongan untuk tidak memperjuangkan pemulihan menghujam dengan keras. Disinilah diperlukan tekad. Kemauan yang pasti, kebulatan hati. Niat dikombinasikan dengan tekad akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa untuk melangkah terus di tengah hujan intimidasi.
Berdamai dengan masa lalu memerlukan ruang kegagalan. Barangkali kita ingin mundur, ingin pasrah, sambil bernyanyi sendu "takdir memang kejam," menerima keadaan secara negative. Kita harus menyadari bahwa di tengah perjalanan menuju perubahan yang lebih baik rintangan dan halangan akan terjadiu. Kalaupun kita jatuh tersungkur dan kemudian berniat untuk berhenti bahkan lebih parah lagi mundur, tekad memungkinkan kita untuk terus bangkit dan kembali pada track pemulihan.

MENGUBAH PERSPEKTIF
Manusia hanya dapat melihat secara pasti masa lalu dan masa kini. Masa depan adalah proyeksi dari apa yang kita putuskan pada hari ini. Banyak orang yang dibelenggu oleh masa lalu karena memproyeksikan masa depan berdasarkan masa lalu sehingga membuat keputusan yang salah pada masa kini.
Berdamai dengan masa lalu artinya bersedia untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda terkait dengan sebuah peristiwa ataupun rentetan peristiwa yang tidak menyenangkan dalam kehidupan. Saya mengenal seorang teamn yang memiliki masa lalu yang tidak "bersahabat" sehubungan dengan narkoba. Hari ini dia menjadi pemimpin dari sebuah pasnti rehabilitasi korban narkoba. Dulu ia mengutuki kemalangannya. Tapi, perspektif yang benar membawanya menjadi seorang yang sangat efektif dalam mengangkat orang keluar dari lubang narkotika.
Mulai hari ini, melangkahlah dengan kemauan yang besar, kebulatan tekad. Bagaikan kerang yag tetap bertahan waktu merasa kesakitan akibat kemasukan benda asing dalam tubuhnya, pandanglah masa lalu yang menyakitkan pun potensial untuk memproduksi mutiara-mutiara kehidupan yang indah. Dennis Waitley, seorang pembicara, motivator dan penulis terkenal berkata, "Ada dua pilihan utama dalam kehidupan: menerima keadaan sebagaimana adanya atau menerima tanggung jawab untuk mengubahnya." Berdamailah dengan masa lalu dan maknailah masa lalu dengan benar!

Kita hidup dalam tiga dimensi waktu: masa lalu, masa kini, dan masa depan. Bagaimana sikap dan cara kita melewati masa-masa itu menentukan keberhasilan kita dalam hidup di dunia ini, bahkan dalam kekekalan kelak.
Salah satu di antaranya adalah sikap kita terhadap masa lalu. Kita akan mem-bahasnya melalui Yesaya 43:18-21. Tuhan tidak melarang kita mengingat masa lalu. Kita boleh mengingat masa lalu, dan mengevaluasi masalalu. Tetapi kita tidak boleh ‘mengingat-ingat’, yaitu menaruh dalam memori kita secara begitu mendalam.

Mengapa TUHAN melarang umat-Nya untuk mengingat-ingat masa lalu?

1.Keberhasilan Di Masa Lalu
Apabila di masa lalu ada keberhasilan, maka ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu: bisa menimbulkan kesombongan, atau kita merasa cukup puas dan tidak mau memacu diri lagi untuk prestasi yang lebih baik lagi.
Dalam keberhasilan tersebut ada dua kemungkinan bagaimana sikap kita terhadap orang lain. Pertama, kita menghargai peran serta orang lain. Bersama-sama merupakan satu tim (TEAM = Together Everyone Achieve More). Kedua, dalam keberhasilan kita melupakan peran serta orang lain. Kita merasa bahwa keberhasilan itu merupakan prestasi seseorang saja. Dan ini tentunya bisa menimbulkan kepahitan di hati orang yang pernah memberikan kontribusi penting dalam keberhasilan atau prestasi tersebut.

2. Kegagalan Di Masa Lalu
Apabila di masa lalu terjadi kegagalan, maka kita bisa mengalami rasa bersalah yang berkepanjangan, atau merasa trauma akibat kegagalan tersebut sehingga tidak mau terjun dalam bidang pelayanan itu lagi.
Dalam kegagalan tersebut ada dua kemungkinan bagaimana sikap kita terhadap orang lain. Pertama, kita menyalahkan orang lain. Ini adalah hal yang paling mudah yang dilakukan manusia ... sejak di Taman Eden. Hal ini tentu ini juga akan menimbulkan kepahitan di hati orang yang dituduh sebagai penyebab kegagalan. Kedua, kita kemudian memiliki hubungan yang kurang baik dengan orang lain. Hal ini merugikan diri kita. Mungkin saja memang ada orang yang salah dalam mengambil keputusan atau dalam mengeksekusi keputusan di lapangan di masa lalu, tetapi kesalahan itu belum tentu diulanginya kembali. Bahkan orang bisa belajar banyak dari kesalahan di masa lalu kemudian menjadi semakin berhati-hati dan semakin bijaksana.

3. Ada Hal-hal Baru
TUHAN hendak membuat sesuatu yang baru. Jika kita terus mengingat-ingat masa lalu, kita bisa tidak bersedia menerima hal baru yang TUHAN kerjakan karena kita telah merasa mapan, atau kita menjadi frustrasi karena kegagalan. Jika kita menolak hal-hal baru yang Tuhan sediakan maka kita akan mengalami stagnasi.
Selalu harus ada hal yang baru: cara pandang yang baru, cara berelasi yang baru, kreativitas baru, dan sebagainya. Tuhan memberi kepada kita kreativitas untuk menghasil-kan hal-hal baru.
Hal baru yang Tuhan sediakan bagi kita adalah seperti ‘jalan di padang gurun’ (a way in the wilderness) dan ‘sungai di padang belantara’ (rivers in the desert). Itu berarti hal-hal baru tersebut menyegarkan, menggembirakan, memulihkan.

4. Proses Pembentukan
Damai dengan masa lalu berarti menjadikan masa lalu sebagai pengalaman yang amat berharga, di mana Tuhan telah menuntun kita. Yang Tuhan nilai bukan prestasi kita, melainkan lebih kepada pembentukan karakter dalam diri kita. Karakter ilahi terbentuk dalam pelayanan bersama, bukan dalam pelayanan sendiri-sendiri (Efs. 4:1-7). Bukankah besi menajamkan besi dan orang menajamkan sesamanya? (Ams. 27:17).
Bersyukurlah kepada Tuhan untuk proses pembentukan karakter dalam diri Anda melalui rekan-rekan Anda. Tidak boleh ada kepahitan hati, sebab kepahitan akan menjadi sumbat karya Allah selanjutnya dalam diri Anda, dan kepahitan merupakan suasana kondusif bagi sel-sel patogen dalam diri kita yang bisa membawa kita kepada penyakit yang menyengsarakan (Ibr. 12:15).

Untuk bisa berdamai dengan masa lalu, inilah yang harus kita lakukan:
1. Menerima karya pendamaiaan Yesus Kristus di kayu salib Golgota yang mendamai-kan kita dengan Allah.
2. Menerima dan mengampuni rekan sepelayanan kita jika mereka bersalah.
3. Mensyukuri adanya teguran dari rekan sepelayanan kita ketika kita bersalah.
4. Menerima keberhasilan dengan kerendahan hati dan penuh pengucapan syukur kepada Tuhan.
5. Menerima kegagalan diri sendiri sebagai satu pelajaran berharga untuk keberhasilan yang kan datang.

Based on True Story -- Lagu "Sentuh Hatiku"


Banyak diantara kita yang tidak asing lagi mendengar alunan lagu indah ini dan syair menyentuh hati yang dinyanyikan oleh Maria Shandy.
Lagu yang pernah dijadikan soundtrack sebuah sinetron di salah satu TV swasta ini ditulis oleh seorang pria yg bernama Jason.
Dibalik kefenomenalan lagu ini tersimpan sebuah kisah nyata .. kisah inspiratif yang dialami oleh sahabat dari penulis lagu ini.

Kisah ini berawal ketika Jason masih duduk di bangku SMP.

Suatu hari Jason didatangi oleh sahabatnya yang sambil menangis dan berkata, “Jason, saya hamil …”
Mendengar hal itu Jason sangat bingung.

Pengakuan darinya membuat Jason shock.. ketika sahabatnya berkata, “Saya dihamili Papa saya, Jason…., antarkan saya pulang…” 

Bagai tersambar petir di siang bolong Jason mendengar pengakuan tersebut dan dia tidak tahu harus berbuat apa.

Sesampai di rumahnya, dia berteriak histeris kepada mamanya dan berteriak, “Mama, bunuh anak dalam kandungan ini!”

Setiap hari anak perempuan ini hanya bisa menjerit-jerit .. hanya bisa berteriak-teriak .. hingga banyak orang yang menganggap dia gila.
Akhirnya diputuskan bahwa dia harus keluar dari sekolah dan tinggal di tempat pengasingan.
Dia dibuatkan sebuah pondok di perkebunan mewah milik ayahnya dan disana kedua tangan dan kakinya di rantai .. dia dipasung di dalam pondok tersebut.

Keadaan ini berlangsung hingga 14 tahun lamanya.
Pada suatu saat ketika pasungnya terlepas .. hal pertama yg ingin dia lakukan adalah bunuh diri karena dia merasa bahwa sudah tidak punya masa depan lagi .. terlebih lagi karena kehormatannya sebagai seorang wanita telah direnggut oleh ayah kandungnya sendiri.

Dia mencari sebilah pisau dan ingin bunuh diri.
“Tuhan Yesus, mengapa saya harus mengalami seperti ini?”, jeritnya sambil menangis.
“Ampuni saya Tuhan Yesus, saya sudah tidak kuat lagi”.

Saat dia ingin memotong urat nadi tangan sebelah kirinya .. tiba-tiba dia merasa seperti ada sesuatu yg menahan tangan kanannya.
Dia mencoba lagi .. dan mencoba lagi .. tapi tetap ada sesuatu menahannya untuk melakukan hal tersebut .. hingga akhirnya dia sadar bahwa ada sesuatu hal diluar dirinya dan tidak dapat dikendalikan olehnya sedang memegang tangannya tersebut.
Dia menangis sejadi-jadinya .. menjerit histeris.. dan merasakan ada sebuah pribadi yg memeluknya.
Dia tetap menangis dan mengeluhkan beban dan permasalahan yang seakan tidak ada jalan keluar.

Dan akhirnya berteriak, "Tuhan .. dimana Engkau saat aku diperkosa oleh papa?"
Hanya terdengar suara, ”Ampuni papamu.. kasihi papamu..”.

Perempuan ini menolak untuk mengampuni ayahnya. 

Tapi akhirnya dia sadar dan berkata, “Tuhan, aku mau mengampuni papa..”

Dan seketika itu juga dia merasakan damai sejahtera dalam hidupnya untuk pertama kali semenjak dia mengalami kejadian buruk itu dan dipasung selama bertahun-tahun.
Lalu perempuan ini memotong rambutnya yang panjang.. dia menyikat giginya.. dan pulang ke rumah orang tuanya.

Sampai di depan pintu .. dia melihat ada seorang pria tua yg kurus sedang duduk di atas kursi roda.
Dia terkejut saat sadar bahwa pria itu adalah ayahnya.

“Papa…”, perempuan ini berkata lirih dan memanggil ayahnya. Ayahnya menoleh.

“Papa…”, perempuan ini sekali lagi memanggil ayahnya sambil terisak. Ayahnya menoleh .. memandangnya diam dan tidak berkata apa-apa.

Ternyata ayahnya terkena penyakit stroke yang mengakibatkan dia lumpuh.

Anak perempuan ini begitu tersentuh melihat keadaan ayahnya.. dan dia melihat air mata yang mengalir di pipi ayahnya.

"Papa", perempuan ini menangis dan berlari menghampiri ayahnya.

Dia memeluk ayahnya erat-erat dan berkata, "Ampuni saya papa, karena selama empat belas tahun saya tidak dapat mengampuni papa”.

Mereka berdua menangis dan berpelukan dalam tangis kelepasan. Sejak saat itu juga, kehidupan perempuan itu dipulihkan.


Betapa ku mencintai
Segala yang t’lah terjadi
Tak pernah sendiri
Jalani hidup ini
Selalu menyertai

Betapa ku menyadari
Di dalam hidupku ini
Kau selalu memberi
Rancangan terbaik
Oleh karena kasih..

Bapa.. sentuh hatiku
Ubah hidupku
Menjadi yang baru
Bagai.. emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa.. ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Dan tiada pernah berhenti..

Sunday, March 11, 2012

Pandangan Yesus


Dalam Injil Lukas terdapat peristiwa berikut :

Petrus berkata : " Tidak, aku tidak tahu apa yang kamu katakan ". Seketika itu juga, sementara ia masih berbicara, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Yesus memandang Petrus....dan Petrus keluar sambil menangis tersedu-sedu.

Hubunganku dengan Tuhan cukup baik. Aku biasa memohon kepadaNya, berbicara denganNya, memujiNya dan bersyukur kepadaNya.

Tetapi sudah lama aku merasa kurang enak. Sebab aku selalu merasa bahwa Ia ingin agar aku memandang mataNya...Dan aku tidak mau.
Aku mau bicara.. tetapi aku melihat ke arah lain kalau kurasa Ia memandangku. Selalu aku berpaling ke arah lain. Dan aku tidak tahu apa sebabnya. Aku takut...Kusangka, disana aku akan menghadapi tuduhan dosa yang belum kusesali. Kukira, disana aku akan menghadapi suatu tuntutan .... ada sesuatu yang diinginkanNya dariku.

Akhirnya pada suatu hari aku mengumpulkan seluruh keberanian dan kupandang Dia.

Tidak ada tuduhan...Tidak ada tuntutan...
MataNya hanya berkata : " Aku mencintaimu ".

Lama aku memandang mata itu...Pandangan yang tajam dan penuh perhatian...
Satu-satunya pesan masih tetap sama : " Aku mencintaimu ".

Lalu aku keluar...dan sama seperti Petrus... aku menangis

Thursday, March 8, 2012

True Story -- Kasih Dalam Kesetiaan

Eko Pratomo Suyatno .. Siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? 


Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan.
Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat.
Tapi dalam note ini tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa !!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit.
Mereka menikah sudah lebih dari 32 tahun dan dikaruniai 4 orang anak.
Dari sinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat, tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke-tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendiri yang memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia meletakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat tersenyum.
Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia menemani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno kurang lebih 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan empat buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari .. saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya .. karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing .. Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ’agar semua anaknya dapat berhasil’.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata, “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak .. bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”, sambil air mata si sulung berlinang.
“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian”, si sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku .. Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian ..
(*sejenak kerongkongannya tersekat*) … kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaannya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit”.
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya.

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno .. dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi narasumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa .. disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita, “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu. Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit”, ujarnya sambil menangis.

”Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah .. dan saya yakin .. hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.